Umi yang Terindah

Dalam setiap hubungan yang terjalin antara manusia di dunia ini tentu ada pertemuan juga perpisahan. Termasuk hubungan kasing sayang antara dua sejoli yang merajut cinta. Senyuman selalu menghiasi di awal hubungan tersebut dimana  hari-hari penuh keceriaan. Dua sejoli tidak akan berpikir bagaimana nanti kelanjutan kedepan yang penting jalani saja. Baca entri selengkapnya »

In Memorial of PPMB 2009

Salam mahasiswa,

Program mentoring adalah ciri khas dari kegiatan PPMB yang dimulai pada tahun 2008. Program Pengenalan Mahasiswa Baru atau lebih akrab dengan sebutan PPMB pada tahun 2009 ini berbeda dengan PPMB pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 proses mentoring hanya dilakukan selama PPMB berlangsung kemudian pada tahun 2009 proses mentoring dilakukan selama kurang lebih satu semester. Terjadi perbedaan tenggang waktu antara proses mentoring PPMB di tahun 2008 dan tahun 2009.

Saya yang kebetulan ikut andil dalam PPMB 2009 sebagai mentor memiliki tugas yang cukup berat. Proses mentoring saya jalani mulai dari akhir Agustus hingga akhir November 2009. Selama hampir satu semester tersebut saya mengalami hal-hal yang di luar dugaan, suka dan duka saya anggap sebagai kenikmatan. Saat itu saya mengampu lima belas mahasiswa baru dari Fakultas Ekonomi dan FKIP-PE namun di tengah jalan satu mahasiswa harus meninggalkan statusnya sebagai mahasiswa UKSW. Mahasiswa ini harus pulang ke Medan karena urusan keluarga dan sekarang dia menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Medan.

Di awal memang agak canggung bagi mereka untuk menyesuaikan satu dengan yang lain. Ini merupakan suatu tantangan buat saya sebagai mentor untuk membuat hal itu tidak berlaku. Di mulai dari saling berkenalan hingga berlanjut sampai saling curhat satu dengan yang lain. Sungguh perkembangan yang luar biasa bagi saya, mereka mulai melakukan aktivitas bersama di luar jadwal mentoring. Pernah saya melihat mereka hunting bersama di lingkungan kampus, hm…suasana harmonis yang mulai terbangun. Meski tidak selalu saya mendampingi mereka untuk lebih mengenal lingkungan barunya, tapi saya patut membanggakan diri. Mereka bisa menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan mahasiswa lain tanpa harus saya berikan stimulus motivasi dahulu. Saya berpikir ini wajar karena pada dasarnya setiap manusia akan melakukan itu, bersosialisasi dengan yang lain.

Kisah Terindah

Pada program PPMB 2009 ini saya menemukan teman yang sangat luar biasa, seorang teman yang juga mentor. Dia mahasiswi Fakultas Teknologi Informasi yang berdomisili di Sentani, Papua. Begitu tulusnya sehingga tiada kata yang dapat mewakilkan betapa sempurnanya dia sebagai teman dekat. Dengan sabar dia menemani dan mendengar setiap celoteh kata yang terlontar dari mulut saya. Ketulusannya terlihat dari sikap dan perkataan yang keluar dari mulut penuh kejujuran. Jika mulut dan hati boleh berkata akan terucap kata terindah untuknya, untuk dia yang begitu sempurna.

Cerita yang menarik lagi dalam proses mentoring ini adalah ketika mentor dekat dengan mentee dan berujung pada status sebagai sepasang kekasih. Saya merasa ini bukan cerita cinta lokasi yang sering beberapa orang alami. Awal mula kisah ini tidak dengan mulus tapi banyak kerikil-kerikil tajam yang menyakitkan. Entah saya memiliki integritas dan komitmen atau tidak, tapi yang jelas saya berusaha melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab sebagai mentor.

Tidak akan ada ungkapan buruk yang akan terlontar dari mulut saya melainkan ungkapan kebahagiaan dan pengalaman yang luar biasa berkenaan dengan PPMB 2009 ini. Di sini saya mendapatkan banyak pelajaran tentang kehidupan bermahasiswa dan hakikat saya sebagai manusia. Kegiatan yang membuat saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap panitia.. Terima kasih dan semangka.

Arief Eka Setiawan

Mahasiswa Fakultas Ekonomi-Akuntansi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Wajahmu tak Secantik Hatimu

Tiada hasrat untuk mengucap namamu lagi saat aku melihat kamu menerjam jantung hati ini. Tiada menyadarikah kamu saat rasa sakit yang kamu sayat di dada ini menghancurkan harapan terbesar dalam hidupku. Kenyataan yang pahit harus aku telan meski dengan pengorbananku yang ternyata kamu anggap sebagai angin. Angin yang berhembus sebentar dan pergi entah kemana. Aku baru menyadari sekarang ternyata dibalik bidadari terdapat iblis jahanam yang siap menerjang mereka yang mempunyai ketulusan akan kasih sayang. Aku kecewa atas semua sikapmu yang kamu perlihatkan secara nyata di depan mataku. Bukan cuma sekali ini tapi kamu melakukannya berulang kali tanpa merasa bersalah. Perasaanku yang berbunga saat itu sekarang menjadi api membara penuh kekecewaan yang teramat dalam. Rasa sakit yang kamu buat didada ini membekas dalam, entah kapan luka ini akan hilang. Janji-janji yang terlontar lewat mulut manismu semuanya palsu. Bak pisau tajam yang cantik tapi sungguh sangat menyakitkan. Hati ini hancur olehmu, hati ini menjadi hitam olehmu, hati ini menjadi batu olehmu, hati ini menjadi karam olemu. Tiada terkira kamu yang begitu baik dimataku, dimata keluargaku, dimata teman-temanku tapi ternyata semua itu hanya akal bulusmu saja, semua bohong dan semua itu omong kosong. Sungguh mengecewakan sikapmu terhadapku, tiada terampuni, tiada termaafkan.. Aku menyesal telah menilaimu sempurna, sempurna di mataku, di mata keluargaku dan di mata teman-temanku. Aku berharap tidak akan mengenalmu lagi untuk jangka waktu yang panjang. Aku kecewa dan berharap semoga kamu lekas sadar agar kamu bisa menjalani kehidupan tanpa siksaan batin yang mungkin kamu alami karena perbuatanmu sendiri.

Salatiga, 8 desember 2009

pria yang tersakiti

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!